KEMUNING BERBISIK
alam menyapa menepuk bahu dengan angin seperti ramah
tengah terik matahari mebakar semu semu wajah
iya belai yang iya dambakan yang disisihnya ditengah duduk lelahnya
bahasa tubuh sedih tergambar dari sirat raut wajahnya
dikejauhan sosok sosok tubuh berkeringat ramah menghapiri
bertanya dan memberi solusi tentang keluh jiwa dengan apa yang terjadi
iya menggeleng kepala sambil bekata inikah kejahatan mereka
habis terkikis lahan kami hendak kemana kami tanam padi
dulu ketika menguning bagai hamparan emas tiada batas
kemuning berkilauan gemersik seakan berbisik tertiup angin melintas
tapikini berbatas alam kejam merenggut,tergiring tangan tangan jahat
lahan kami habis bersama keluh hari yang tiada arti
mereka tak perduli lagi aku disini
tiada lagi sikemuning yang berkilau indah dan berseri
kini yang ada seakan iya berbisik sedih
memohon pelindungan seakan tiada yangpeduli lagi